Ode Buat Pakaianku
Setiap pagi kau menunggu
pakaianku, di sandaran kursi
buat kesombonganku
cintaku
harapanku, tubuhku
untuk mengisimu
aku baru saja bangun tidur
kuucapkan selamat tinggal pada air
dan masuk ke dalam lenganmu
kakiku mencari
rongga pada kakimu
demikianlah kau peluk aku
dengan kesetiaanmu yang tabah
aku ke luar melangkah ke rumput kering
memasuki dunia sajak-sajak
lewat jendela aku melihat
aneka ragam
Para lelaki, perempuan-perempuan
berbuat dan bergulat
bikin aku seperti aku adanya
menantangku
menggunakan tangan-tanganku
membuka mataku
memberikan rasa dalam mulutku
demikianlah
pakaian-pakaianku
aku bikin kau seperti kau adanya
membenbentuk pada lipatan lenganmu
menegangkan jahitanmu
kemudian hidupmu menggembung
jadi bayangan hidupku
Kau mengombak
dan gema dalam angin
seperti kau adalah jiwaku
di saat-saat yang buruk
kau lengket
pada tulang-tulangku
kosong di malam hari
kegelapan, tidur
orang-orang dengan hantu-hantunya
sayapmu dan sayapku
Aku bertanya
bila suatu hari
sebuah peluru
dari seorang musuh
mau menodaimu dengan darahku
atau barangkali
itu tak bakal terjadi
begitu dramatis
tapi sederhana
dan kau akan semakin tua
pakaian-pakaianku
dengan kau, dan tubuhku
bersama
kita akan pergi
ke liang kubur
Terpikir hal ini
setiap hari
kusalami kau
dengan hormat, lantas
kau peluk aku dan aku lupa padamu
sebab kita satu
dan akan pergi menghadang
angin bersama-sama, di malam hari
di jalanan atau perjuangan
satu jasad
mungkin, mungkin, menjelang hari kematian
-Penerjemah: Leon Agusta
