BLANTERVIO103

Seabad Pemenang Nobel Sastra dan Alasannya

Seabad Pemenang Nobel Sastra dan Alasannya
6/25/2020
Seabad Pemenang Nobel Sastra dan Alasannya



SASTRADUNIA.COM | 2000 GAO XINGJIAN berhasil menggambarkan suatu pencarian akar-akar, inti damai, dan kebebasan melalui petualangan waktu dan tempat melalui wilayah-wilayah pedalaman Cina. 

1999 GUNTER GRASS yang keriangan fabel-fabel gelapnya melukiskan wajah sejarah yang terlupakan. 

1998 JOSE SARAMAGO yang dengan parabel yang ditopang dengan imajinasi dan ironi, secara serempak memungkinkan kita untuk memahami kembali kenyataan yang carut-marut. 

1997 DARIO FO yang berusaha menandingi otoritas mitis badut-badut abad pertengahan dan menegakkan harga diri kaum tertindas. 

1996 WISLAWA SZYMBORSKA untuk sajak-sajak yang dengan ketepatan ironinya memungkinkan konteks sejarah dan biologis dapat menerangi segi-segi realitas manusia.

1995 SEAMUS HEANEY untuk karya-karya yang dengan keindahan liris dan kedalaman etis menggambarkan keajaiban keseharian dan masa lalu yang tetap hidup.

1994 KENZABURO OE yang dengan kekuatan puitik mencipta sebuah dunia imajinatif, di mana kehidupan dan mitos diramu padu dalam bentuk lukisan dari dilema manusia masa kini.

1993 TONI MORRISON yang novel-novelnya bercirikan kekerasan dan masukan-masukan puitis, sehingga menghidupkan aspek esensial dari realitas Amerika.

1992 DEREK WALCOTT untuk kecemerlangan ungkapan-ungkapan puitisnya, yang ditunjang oleh visi sejarah sebagai hasil dari komitmen multikultural.

1991 NADINE GORDIMER yang lewat kegemilangan tulisan eposnya -dengan meminjam kata-kata Alfred la Nobel telah memberi sumbangan besar pada kemanusiaan. 

1990 OCTAVIO PAZ untuk tulisannya yang penuh greget, bercakrawala luas, dan ditandai oleh kecerdasan yang peka dan integritas kemanusiaan. 

1989 CAMILO JOSÉ CELA untuk kekayaan dan intensitas prosanya yang dengan bentuk kemesraan dan ya rasa kasih yang tertahan, menghasilkan visi yang menantang atas kerapuhan manusia.

1988 NAGUIB MAHFOUZ yang lewat kekayaan dalam ketajaman nuansa realistik, kadang ambigu, yang dibentuk dalam sebuah seni kisahan Arab yang diaplikasikan bagi semesta kemanusiaan.

1987 JOSEPH BRODSKY untuk segala kegemilangan kesastrawanan, ditambah kejernihan pemikiran dan intensitas puitik. 

1986 WOLE SOYINKA yang dengan keluasan perspektif budaya dan dengan suara puitis menggambarkan drama eksistensi manusia. 

1985 CLAUDE SIMON yang novelnya menggabungkan kreativitas penyair dan pelukis dengan kewaspadaan yang mendalam akan waktu dalam penggambaran kondisi manusia. 

1984 JAROSLAV SEIFERT untuk puisi-puisinya yang mengandung kesegaran sensualitas, serta kaya akan daya temu dalam menghadirkan gambaran kegigihan semangat akan kebebasan dan keberagaman kecendekiaan manusia.

1983 SIR WILLIAM GOLDING untuk novel-novelnya yang dengan seni penceritaan realistik serta penggunaan mitos-mitos yang universal dan beragam, telah mewarnai kondisi kemanusiaan di dunia belakangan ini. 

1982 GABRIEL GARCÍA MÁRQUEZ untuk novel-novel dan cerpen-cerpennya yang lewat kekayaan kombinasi fantastik-realistik mengkomposisikan kekayaan dunia imajinasi yang merefleksikan konflik dan kehidupan sebuah benua. 

1981 ELIAS CANETTI untuk tulisan-tulisan yang dengan keluasan pandangan, menampilkan kekayaan ide dan kekuatan artistik.

1980 CZESLAW MILOSZ yang dengan suara terang dan tanpa kompromi mengekspos sebuah dunia yang dera oleh konflik.

1979 ODYSSEUS ELYTIS (nama pena ODYSSEUS ALEPOUDHELIS ), untuk sajak-sajaknya, yang melawan latar tradisi Yunani, menampilkan ketegangan sensual, dan ketajaman intelektual manusia modern dalam memperjuangkan kebebasan dan daya kreatif.

1978 ISAAC BASHEVIS SINGER untuk seni kisahnya yang penuh greget, yang dengan akar budaya dan tradisi Yahudi Polandia mengangkat hasrat manusia untuk hidup. 

1977 VICENTE ALEIXANDRE untuk penulisan puitis a yang kreatif menerangi kondisi dalam kosmos dan masyarakat masa kini, dan pada saat yang sama menampilkan penghidupan kembali kebesaran tradisi perpuisian Spanyol zaman perang.

1976 SAUL BELLOW untuk pemahaman kemanusiaan dan analisis yang subtil atas kebudayaan kontemporer dalam karya-karyanya yang padu.

1975 EUGENIO MONTALE untuk sajak-sajaknya yang khas, yang dengan kepekaan artistik yang besar, telah menginterpretasikan nilai manusia lewat pandangan yang hidup yang tanpa ilusi. 

1974 Hadiah sastra secara merata dibagi dua pada: EYVIND JOHNSON untuk seni kisahan dan wawasan yang melintasi benua dan abad dalam melayani hasrat akan kemerdekaan. HARRY MARTINSON untuk tulisan-tulisannya yang lewat guguran embun merefleksikan kosmos.

1973 PATRICK WHITE untuk epos dan pengisahan bersifat psikologis yang memperkenalkan sebuah benua baru dalam khasanah sastra.

1972 HEINRICH BÖLL untuk tulisan-tulisannya yang lewat kombinasi berperspektif luas atas waktu dan keterampilan yang peka dalam penokohan, telah menyumbang kepada kebangkitan kembali sastra Jerman.

1971 PABLO NERUDA untuk sajak-sajak yang dengan kekuatan elemental berhasil menghidupkan impian dan nasib benua.

1970 ALEKSANDR ISAEVICH SOLZHENITSYN untuk kekuatan etis yang dengannya ia temukan akar kemurnian tradisi sastra Russia.

1969 SAMUEL BECKETT untuk tulisan-tulisannya yang -dengan bentuk baru dalam novel dan drama menggambarkan kemiskinan atas awal dan akhir manusia modern.

1968 YASUNARI KAWABATA untuk kepiawaiannya bercerita, yang dengan kepekaan luar biasa mengekspresikan intipati cara pikir Jepang.

1967 MIGUEL ANGEL ASTURIAS untuk kehebatan gairah sastrawi yang berakar dalam pada karakteristik nasional dan tradisi masyarakat Indian.

1966 Hadiah Sastra dibagi merata pada: SHMUEL YOSEF AGNON untuk kenyaringan seni berkisah yang mengambil motif dari kehidupan masyarakat Yahudi. NELLY SACHS untuk kegemilangan tulisan liris dan dramatik, yang menghasilkan penafsiran atas harga diri Israel dalam sentuhan kuat. 

1965 MICHAIL ALEKSANDROVICH SHOLOKHOV untuk kekuatan artistik dan integritasnya yang lewat kisah Don, mempersembahkan suatu tahapan sejarah dalam kehidupan masyarakat Russia.

1964 JEAN-PAUL SARTRE untuk karya-karyanya yang kaya serta diramu dengan semangat akan kemerdekaan dan pencarian kebenaran yang mempengaruhi abad kita (menolak hadiah).

1963 GIORGOS SEFERIS (nama pena GIORGOS SEFERIADIS ), untuk kemantapan tulisan lirisnya, yang diinspirasi oleh kedalaman rasa dari dunia budaya Helenik. 

1962 JOHN STEINBECK untuk tulisan-tulisan realistik dan imajinatif yang diramu dengan kehangatan humor dan persepsi sosial yang tajam.

1961 IVO ANDRI'C untuk kekuatan epik yang berhasil meninggalkan jejak tematik serta menampilkan harga diri manusia lewat gambaran sejarah negerinya.

1960 SAINT-JOHN PERSE (nama pena ALEXIS LEGER ), untuk ketinggian penjelajahan dan kiasan yang liar s dalam puisinya yang dengan gaya visioner merefleksikan kondisi zaman kini.

1959 SALVATORE QUASIMODO untuk sajak-sajak lirisnya, yang dengan sentuhan klasik mengekspresikan pengalaman tragis dalam kehidupan waktu kita ini. 

1958 BORIS LEONIDOVICH PASTERNAK untuk puisi lirik kontemporernya yang penting dan penuh gairah dan keberanian, di samping sumbangannya bagi tradisi epos Russia yang besar (awalnya menerima, tetapi kemudian menolak karena tekanan pemerintah Soviet).

1957 ALBERT CAMUS untuk karya-karya sastranya yang penting, yang dengan jernih menampilkan problema kesadaran manusia zaman kita.

1956 JUAN RAMÓN JIMÉNEZ untuk sajak-sajak lirisnya, yang dalam bahasa Spanyol menampilkan contoh ketinggian semangat dan kemurnian artistik.

1955 HALLDÓR KILJAN LAXNESS untuk kekuatan episnya yang dengan gemilang menghidupkan kembali kebesaran seni kisahan Irlandia.

1954 ERNEST MILLER HEMINGWAY untuk kepiawaiannya, sebagaimana ditunjukkan dalam The Old ni Man and the Sea, yang berpengaruh besar pada gaya peanulisan kontemporer. 

1953 SIR WINSTON LEONARD SPENCER CHURCHILL untuk kepiawaiannya atas penggambaran n historis dan biografis, juga pidato-pidatonya yang gemilang dalam mempertahankan nilai-nilai kemanusiaan.

1952 FRANÇOIS MAURIAC untuk kedalaman pandangan spiritual dan intensitas artistik sebagaimana terlihat h dalam novel-novelnya yang dirasuki oleh drama kehidupan manusia.

1951 PÄR FABIAN LAGERKVIST untuk penggambaran artistik serta kemandirian pemikiran yang ia manfaatkan dalam sajak-sajaknya untuk menemukan jawaban-jawaban bagi pertanyaan abadi yang selalu berkonfrontasi dengan umat manusia. 

1950 EARL BERTRAND ARTHUR WILLIAM RUSSELL untuk tulisan-tulisannya yang beragam serta gigih memperjuangkan kemanusiaan ideal dan kebebasan berfikir.

1949 WILLIAM FAULKNER untuk sumbangan kekuatan dan keunikan artistik pada novel Amerika modern. 

1948 THOMAS STEARNS ELIOT untuk kegemilangannya, serta kepeloporannya dalam perpuisian masa kini. 

1947 ANDRÉ PAUL GUILLAUME GIDE untuk keluasan wawasan, signifikansi artistik, dan ketajaman pandangan psikologisnya yang merepresentasikan problema dan kondisi manusia, serta kecintaannya pada kebenaran yang tak kenal takut. 

1946 HERMANN HESSE untuk tulisan-tulisannya yang kaya inspirasi, merasuk, dan penuh keberanian, menjadi contoh cita ideal kemanusiaan dan ketinggian gaya sastra. 

1945 GABRIELA MISTRAL (nama pena LUCILA GODOY Y ALCA-YAGA ), untuk sajak-sajak puitis, diilhami oleh kekuatan emosi yang membuat namanya menjadi simbol aspirasi ideal dunia Amerika Latin. 

1944 JOHANNES VILHELM JENSEN untuk kekuatan dan kesuburan imajinasi puitik yang diramu dengan sebuah keingintahuan intelektual yang berskala luas dan berani, serta kesegaran gaya kreatif. 

1943-1940 dana Nobel dialokasikan untuk dana utama (1/3) dan pendanaan khusus (2/3). 

1939 FRANS EEMIL SILLANPÄÄ untuk pemahaman mendalam atas dunia petani di negerinya, serta penggambaran pandangan dunia mereka dengan alam dalam kehalusan artistik.

1938 PEARL BUCK (nama pena PEARL WALSH SYDENSTRICKER ), untuk kekayaan dan kesungguhan penggambaran dan pengisahan kehidupan petani Cina, serta untuk adikarya biografisnya. 

1937 ROGER MARTIN DU GARD untuk kekuatan artistik dan kebenaran dalam menggambarkan konflik aspek fundamental manusia dalam kehidupan kontemporer dalam novelnya Les Thibault. 

1936 EUGENE GLADSTONE O'NEILL untuk kekuatan, kehangatan, dan kedalaman rasa atas karya-karya dramatiknya yang mengejawantahkan konsep orisinal atas tragedi.

1935 Dana dialokasikan untuk dana utama (1/3) dan untuk dana khusus (2/3). 

1934 LUIGI PIRANDELLO untuk kegigihannya menghidupkan kembali kegemilangan seni drama dan pengisahan adegan. 

1933 IVAN ALEKSEYEVICH BUNIN untuk disiplin artistik yang berdasar pada tradisi penulisan prosa Rusia klasik. 

1932 JOHN GALSWORTHY untuk kegemilangan seni berkisah yang mencapai ketinggian bentuk dalam The Forsythe Saga. 

1931 ERIK AXEL KARLFELDT untuk sajak-sajaknya. 

1930 SINCLAIR LEWIS untuk seni berkisahnya yang dahsyat serta untuk kemampuannya dalam menciptakan tipe-tipe karakter baru dengan jenaka dan penuh humor.

1929 THOMAS MANN khususnya untuk novel besarnya Buddenbrooks, yang berhasil menghidupkan sebuah karya klasik dalam sastra kontemporer. 

1928 SIGRID UNDSET khususnya untuk kekuatan deskriptifnya atas kehidupan daratan utara selama abad pertengahan. 

1927 HENRI BERGSON dalam kegemilangan, kekayaan, dan daya hidup ide-idenya. 

1926 GRAZIA DELEDDA (nama pena GRAZIA MADESANI née DELEDDA), untuk idealisme dan kedalaman simpatinya dalam penggambaran kehidupan penduduk asli secara plastis, yang berhasil mengangkat problem manusiawi secara umum. 

1925 GEORGE BERNARD SHAW untuk karya-karyanya yang ditandai oleh kegigihan idealisme dan rasa n kemanusiaan, yang kesemuanya diwarnai nada satire dalam keindahan puitis yang khas. 

1924 WLADYSLAW STANISLAW REYMONT (nama pena REYMENT ), untuk kebesaran epos nasionalnya, H Para Petani (The Peasants). 

1923 WILLIAM BUTLER YEATS untuk sajak-sajaknya yang senantiasa inspiratif, yang dengan kebesaran bentuk artistiknya menghidupkan daya hidup semua bangsa. 

1922 JACINTO BENAVENTE untuk kesenangan dan a kesantunan sebagai kelanjutan dari tradisi drama Spanyol. 

1921 ANATOLE FRANCE (nama pena JACQUES ANATOLE THIBAULT ), dalam menampilkan kegemilangan semangat sastrawi, ditandai dengan gaya yang anggun, menyuarakan simpati manusiawi, kegemilangan dan temperamen Galia yang sesungguhnya.

1920 KNUT PEDERSEN HAMSUN untuk karya monumentalnya, Growth of the Soil. 

1919 CARL FRIEDRICH GEORG SPITTELER sebagai penghargaan khusus atas karyanya, Olympian Spring. 

1918 dana dialokasikan untuk dana khusus. 

1917 Hadiah sastra dibagi merata pada: KARL ADOLPH GJELLERUP untuk sajak-sajaknya yang kaya dan variatif yang diilhami oleh citarasa yang besar. HENRIK PONTOPPIDAN untuk penggambaran otentik atas kehidupan sehari-hari di Denmark. 

1916 CARL GUSTAF VERNER VON HEIDENSTAM dalam pengambarannya yang bermakna dan wakil representatif era baru dalam sastra kita. 

1915 ROMAIN ROLLAND sebagai penghargaan atas ketinggian citarasa karya sastra dan untuk simpati dan kecintaan pada kebenaran lewat penggambaran berbagai tipe manusia yang berbeda. 

1914 dana dialokasikan untuk dana khusus. 

1913 RABINDRANATH TAGORE untuk syair-syairnya yang sensitif, segar dan indah, menghasilkan pemikiran puitis yang deskpresikan dalam bahasa Inggrisnya sendiri sebagai bagian dari sastra Barat. 

1912 GERHART JOHANN ROBERT HAUPTMANN terutama untuk kesegaran, keragaman, dan kepiawaiannya dalam seni dramatik. 

1911 COUNT MAURICE (MOORIS) POLIDORE MARIE BERNHARD MAETERLINCK, sebagai penghargaan atas berbagai aktivitas sastranya, khususnya dalam karya dramatik, yang dengan gemilang dan kaya dengan imajinasi dan kecantikan puitis -serta kadang memanfaatkan dongeng secara misterius memikat dan menghidupkan imajinasi kita.

1910 PAUL JOHANN LUDWIG HEYSE sebagai penghargaan atas kesempurnaan artistiknya, diramu dengan idealisme, yang ditunjukkannya selama karier produktifnya sebagai penyair liris, dramawan, novelis, dan cerpenis yang terkenal di seluruh dunia.

1909 SELMA OTTILIA LOVISA LAGERLÖF sebagai penghargaan atas ketinggian idealismenya, kegemilangan imajinasi dan persepsi spiritual yang menandai tulisan-tulisannya.

1908 RUDOLF CHRISTOPH EUCKEN dalam penggambarannya dan pencariannya yang penuh gairah akan kebenaran, dirasuki kekuatan pikiran, keluasan wawasan, dan kehangatan serta kekuatan yang ia tampilkan dalam banyak karyanya yang dibangun dengan pandangan hidup yang idealistik. 

1907 RUDYARD KIPLING dalam pertimbangan atas kekuatan pengamatan, orisinalitas imajinasi, kejantanan ide-idenya, dan bakat luar biasa yang menandai karyanya sebagai seorang penulis termasyhur. 

1906 GIOSUÈ CARDUCCI tidak hanya karena pertimbangan akan kesungguhan belajarnya, atau pengamatan kritisnya, melainkan -di atas segalanya sebagai penghargaan atas daya kreatif, kesegaran gaya, dan kekuatan liris yang menandai adikarya puitisnya.

1905 HENRYK SIENKIEWICZ karena kegemilangannya dalam penulisan epos.

1904 Hadiah sastra dibagi merata pada: FRÉDÉRIC MISTRAL dalam penggambaran atas kesegaran orisinalitas dan kesungguhan inspirasi yang dengan berani merefleksikan pemandangan alam dan semangat purba masyarakatnya, serta signifikansi karya-karyanya sebagai seorang Provençal philologist. JOSÉ ECHEGARAY Y EIZAGUIRRE atas produktivitasnya dan garapannya yang dengan kemampuan komposisi yang gemilang, menghidupkan kembali tradisi besar drama Spanyol dengan gaya yang mempribadi.

1903 BJØRNSTJERNE MARTINUS BJØRNSON sebagai penghargaan atas keanggunan, kegemilangan dan E keluwesan sajak-sajaknya yang senantiasa ditandai oleh ai kesegaran ilhami dan kemurnian daya hidup. 

1902 CHRISTIAN MATTHIAS THEODOR MOMMSEN, legenda hidup dalam penulisan sejarah, dengan mengacu pada karya monumentalnya, A history of Rome.

1901 SULLY PRUDHOMME (nama pena RENÉ an FRANÇOIS ARMAND), sebagai penghargaan atas koma posisi puitiknya, yang memberi pembenaran atas ketingnggian idealisme, kesempurnaan artistik, dan kombinasi khas dan tak biasa antara keberanian jiwa dan intelektualitas.



Sumber: Horison, November 2000

MARI BERBAGI:
Editor

TAMBAHKAN KOMENTAR

5700840368070671462