BLANTERVIO103

Menuju Perbatasan Baru - Kahlil Gibran

Menuju Perbatasan Baru - Kahlil Gibran
11/07/2019
Menuju Perbatasan Baru
oleh Kahlil Gibran
Menuju Perbatasan Baru - Kahlil Gibran

SASTRADUNIA.COM | Di Timur Tengah sekarang ini (lebih dari lima puluh tahun yang lalu) ada dua gagasan yang saling menantang yang lama dan yang baru. Gagasan-gagasan yang lama akan binasa karena lemah dan usang.

Di Timur Tengah ada kebangkitan yang tidak memberi tempat pada kelengahan. Gerakan kebangkitan ini akan menang, karena matahari pemimpinnya dan fajar
bala tentaranya.

Di ladang-ladang Timur Tengah, yang pernah menjadi sebuah tanah pemakaman yang besar, berdirilah pemuda harapan, ia memanggil penghuni-penghuni kuburan untuk bangkit dan berbaris menuju perbatasan-perbatasan baru.

Kalau musim semi melagukan madahnya, orang-orang mati dari musim dingin bangkit dari kuburan, mereka melepaskan kain kafan yang telah membalut tubuh mereka dan maju berbaris.

Di kaki langit Timur Tengah ada kebangkitan baru yang berkembang dan meluas, kebangkitan itu meraih dan memenuhi jiwa orang-orang yang lembut dan cerdas, kebangkitan itu meresap dan mengambil hati mereka yang berbudi luhur.

Timur Tengah sekarang ini mempunyai dua orang pemimpin. Yang seorang membuat ketentuan, memberi perintah dan masih dipatuhi — namun ia hampir mati.

Tetapi yang seorang lagi dengan tenang menyesuaikan dirinya pada hukum dan ketertiban, dengan sabar ia menunggu keadilan ia seorang raksasa perkasa yang sadar akan kekuatannya, penuh kepercayaan akan hak hidupnya dan yakin akan nasibnya.

Sekarang ini di Timur Tengah ada dua tokoh manusia kemarin dan manusia baru. Yang manakah Anda? Mari mendekat biarkan aku mengamat-amati Anda dan biarlah penampilan dan sikap Anda meyakinkan aku. Apakah Anda termasuk mereka yang menuju cahaya atau kah mereka yang pergi ke kegelapan. Kemarilah dan katakanlah, siapakah Anda dan apa pekerjaan Anda.

Apakah Anda seorang pejabat yang memikirkan, apa yang dapat diperoleh dari negara, ataukah Anda dengan tekun memikirkan, apa yang dapat dilakukan untuk negara? Sebagai John F. Kennedy dalam pidatonya  "Do not ask what your country can do for you, butask what you can do for your country”.

Kalau Anda orang yang pertama, Anda merupakan benalu, jika Anda orang yang kedua, maka Anda adalah tempat berteduh di bumi yang tandus.

Apakah Anda seorang pedagang yang mempergunakan kebutuhan masyarakat akan keperluan-keperluan hidup untuk bermonopoli dan menggaruk keuntungan yang sebesar-besarnya? Ataukah seorang yang jujur, yang rajin dan bekerja keras, yang memungkinkan pertukaran barang antara penenun dan petani? Apakah Anda memperhitungkan laba yang pantas sebagai upah jerih payah menjadi penghubung antara penawaran dan permintaan?

Kalau Anda orang yang pertama, Anda seorang penjahat kriminal — tidak peduli, apakah Anda tinggal dalam istana atau di penjara. Jika Anda orang yang kedua, maka — dihargai ataupun tidak dihargai masyarakat —Anda adalah seorang dermawan.

Apakah Anda seorang pemimpin agama yang menenun jubah dari hasil kebodohan umatnya, menempa mahkota dari hasil kesederhanaan jiwa mereka dan berlagak membenci keduniawian dan setan, hanya untuk dapat hidup makmur dari penghasilan haram itu?

Ataukah Anda seorang beriman yang alim, yang berpendapat, bahwa kesalehan individual merupakan dasar untuk membangun bangsa dan negara yang progresif, seorang yang berkat tapa dan tafakur telah menemukan jalan yang menuju Roh Agung yang mengatur alam semesta?

Kalau Anda orang yang pertama, maka Anda orang murtad dan kafir — meskipun Anda puasa tiap dan sembahyang sepanjang malam.

Jika Anda orang yang kedua, maka Anda adalah sekuntum bunga harum mewangi di taman kebenaran, walaupun keharuman yang halus itu tidak tersebar luas.

“Apakah Anda. seorang wartawan yang menjual gagasan dan prinsipnya seperti menjual budak belian. seorang Wartawan yang hidup di atas kesengsaraan orang Iain, seperti burung pemakan bangkai yang hanya hinggap pada bangkai yang sudah membusuk?

Ataukah Anda seorang guru di atas mimbar di tanah lapang, seorang guru yang telah menarik pelajaran dari pengalaman-pengalaman hidup ini dan menyampaikannya sebagai petuah kepada khalayak ramai?

Kalau Anda orang yang pertama, Anda ibarat luka menganga dan borok bernanah. Jika Anda orang yang kedua, Anda adalah air penawar kepedihan dan pembawa kewarasan.

Apakah Anda seorang gubernur yang merangkak untuk mereka yang telah memberi pengangkatan itu dan memaksa mereka yang berada di bawah kekuasaan Anda untuk merangkak bagi Anda, seorang gubernur yang tidak pernah mengulurkan tangannya — kecuali untuk menggaruk harta, yang tidak pernah mengambil tindakan — kecuali untuk urusan pribadinya? Ataukah Anda seorang pegawai yang setia, yang hanya mengabdi pada kepentingan rakyat?

Kalau Anda orang yang pertama, Anda ibarat lintah yang menghisap darah rakyat, jika Anda orang yang kedua, maka Anda adalah pembawa rezeki untuk lumbung padi nagara.

Apakah Anda seorang suami yang untuk dirinya sendiri mengizinkan hal-hal yang dilarang untuk istrinya, yang hidup sebebas-bebasnya — sedangkan istrinya dikekang, yang berpesta pora melahap makanan kesukaannya — sedangkan istrinya duduk sendirian menghadapi piring kosong?

Ataukah Anda seorang sahabat, yang tidak akan mengambil langkah apa pun — kecuali kalau bertindak bersama seraya saling berpegang tangan, yang juga tidak pernah membuat keputusan kecuali sesudah mendengar pandangan dan pikiran istrinya, yang membagi semua kebahagiaan dan sukses dengan istrinya?

Kalau Anda orang yang pertama, maka Anda termasuk sisa saku bangsa biadab yang punah lama sebelum meninggalkan gua-gua sebagai tempat tinggal, dan jika Anda orang yang kedua, maka Anda termasuk salah seorang pemimpin dari bangsa yang pada saat fajar menyingsing bergerak menuju cahaya keadilan dan terang kebenaran.

Apakah Anda seorang pengarang yang tinggi hati yang mengais-ngais dalam debu masa laiu, tempat sangkala menyingkirkan sisa-sisa selubungnya dan gagasan-gagasan yang tak berguna? Ataukah Anda seorang yang secara rasional mempertimbangkan, apa yang baik dan berguna untuk masyarakat, yang mencurahkan pikiran untuk membina hal-hal yang berguna bagi masyarakat dan menghancurkan yang membahayakan?

Kalau Anda orang yang pertama, maka Anda lemah dan bodoh, dan jika Anda orang yang kedua, maka Anda merupakan roti bagi yang lapar dan air bagi mereka yang haus.

Apakah Anda seorang penyair yang menabuh rebana di muka pintu istana, yang menabur bunga pada pesta pengantin dan yang ikut dalam arak-arak pemakaman dengan madu dikulum — supaya kata-kata pujian semanis madu mengalir di hadapan liang lahat? Ataukah Anda dianugerahi Allah dengan bakat untuk menyanyikan lagu-lagu merdu, membuat hati kami terbuka untuk segeriap keindahan bumi dan kehidupan ini?

Kalau Anda orang yang pertama, maka Anda sama saja dengan tukang sulap murahan yang menjengkelkan. Jika Anda orang yang kedua, maka Anda buah hati dan kekaguman jiwa kami.

Di Timur Tengah dua barisan sedang bergerak yang satu terdiri orang-orang yang tau bangka dengan punggung bongkok, yang berjalan dengan bertopang pada tongkat yang sudah bengkok pulas mereka kepayahan, walau pun sedang menuruni gunung. Barisan yang lain terdiri dari kaum muda, gerak mereka bagaikan terbang bersayap mereka bersorak sorai seakan-akan berotot suara buluh perindu, mereka mengatasi rintangan-rintangan di jalan yang menanjak gunung seolah-olah mereka ditarik besi berani, seolah-olah hati mereka tertambat.

Orang yang manakah Anda dan dalam barisan yang manakah tempat Anda?

Periksalah batinmu dan renungkanlah semua ini dalam kesunyian malam, pikirkanlah, apakah Anda dibelenggu masa lampau, ataukah bebas untuk mengikuti hari esok.

Sungguh aku katakan, pengikut masa lampau sedang menuju kehancuran dari keadaan yang telah mereka ciptakan sendiri. Mereka bertahan pada tali yang sudah usang dan segera akan putus, menyebabkan mereka akan terpelanting dalam jurang terasing. Menurut pendapatku, mereka berada dalam gedung yang fondasinya goyah kalau badai mengamuk — dan badai sebentar lagi akan mengamuk — gedung tempat mereka berteduh akan roboh. menimpa dan menindih kepala mereka dan dengan demikian akan menjadi kuburan mereka. Menurut pendapatku, semua pikiran mereka, kata-kata mereka, perselisihan mereka, ciptaan mereka, tulisan mereka dan segala pekerjaan mereka adalah rantai belenggu yang menghalangi gerak-gerik mereka, sebab mereka terlalu Jemah untuk menarik beban.

Akan tetapi anak-anak hari esok adalah mereka yang dipanggil kehidupan, dan mereka mengikuti panggilan itu dengan langkah-langkah tetap dan kepala tegak, mercak adalah fajar perbatasan baru, tidak ada asap yang akan menghambat penglihatan mereka dan tiada gemertak rantai akan menenggelamkan suara mereka.

Jumlah mereka sedikit, tetapi perbedaannya seperti sebutir gandum dan setumpuk merang. Tak seorang pun mengenal mereka, tetapi mereka saling mengenai. Mereka
ibarat puncak-puncak gunung yang dapat saling berpandangan dan mendengar — tidak seperti gua-gua yang tak dapat mendengar ataupun melihat.

Mereka adalah benih yang ditaburkan di ladang yang subur, mereka adalah biji benih yang menembus kulit sekam dan bertunas dalam sinar matahari

Sebuah pohon yang kuat dan besar akan tumbuh, berurat akar di bumi persada dan bercabang tinggi di angkasa. 


-Penerjemah E. Korah Go
MARI BERBAGI:
Editor

TAMBAHKAN KOMENTAR

5700840368070671462