![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwv0900VkWTTW98QDhWFgyxCfn-qmkUh-ffZudbMA1A6kiz-IJDxGhovuJXBSkre-oy1TzRic7Cj51Y1knEWx_6LTSWimVUYzgNnVIvVCJD_G7GI8breTU5ohDgqTOO5I8nzsrlSRzwvVpjAbVzZUuPsGLP2hQKC6oEkDTrKQxHUhXOlrgcwG0l8Xt/s1600/IMG_20221106_205106.jpg)
KEBEBASAN ABADI
Lemparkan aku di padang datar, kalau 'ku mati:
Di sana sama manis bagiku hidup dan mati.
Jangan sekap aku dalam kubur; amat kubenci penjara
Meskipun aku sudah tiada.
Jika jisimku menjadi mangsa nanti
Bagi binatang-binatang buas dan burung-burung rajawali,
Maka akan kulihat jisimku yang terpisah-pisah itu
Mengembara terus dan membawaku ke segala penjuru.
O perlawatan tiada bandingnya dari kerangka diriku yang sudah mati,
Selagi hidup, aku mati bagimu, tak pernah mengalami.
Setiap anggota tubuhku akan menjelajah alam tersendiri,
Lupa akan kawan-kawannya yang telah terpisah terbagi.
Dan bila mereka kembali bersatu pula
Setelah mengelana ke seluruh semesta,
Maka masing-masing akan datang padaku dan bercerita
Tentang peristiwa-peristiwa yang telah dialaminya.
Begitu aku akan mati, namun hidup lagi,
Membawa rahasia-rahasia ke dalam hidup dari daerah mati.
Benar inilah hidup yang dibangkitkan kembali
Dijanjikan pada manusia sesudah mati.
Penerjemah: Hartojo Andangdjaja