Saat Kau Bangun Besok
Aku akan menyampaikan padamu sebuah puisi saat kau bangun besok,
Sebuah puisi yang damai.
Puisi yang tak akan membuatmu sedih.
Tak akan membuatmu merasa buruk.
Hanya akan menjadi sebuah puisi untukmu saat kau bangun besok
Puisi itu bukan ditulis olehku sendiri.
Aku tidak boleh mengakuinya sebagai karyaku.
Aku menemukannya di tubuhmu.
Dalam senyummu, aku menemukannya. Apa kau mengenalinya?
Kau akan mendapatinya di bawah bantalmu.
Saat kau membuka lemari, ia akan ada di sana.
Kau akan berkedip keheranan, dan memekik, "Betapa ia bergetar! Ketelanjangannya sangat mengejutkan. Betapa segar rasanya!"
Kita akan menikmatinya untuk sarapan,
di atas meja yang diterangi cinta,
di sebuah tempat yang telah dipesan oleh keajaiban.
Kita akan bagikan ciuman terbuka saat kita bangun besok.
Kita akan memberikannya kepada tuan tanah yang muram di luar balkon.
Untuk para pemimpi di jendela.
Untuk tangan yang melambai tanpa alasan tertentu.
Kita akan memberikannya.
Hal yang paling menakjubkan dan luar biasa.
Kita akan membagikannya kepada seluruh ras manusia yang berjalan di dalam diri kita.
Saat kita bangun besok.
Penerjemah: Nila Hapsari