Kera
"Tak penting apa kita akan jadi makhluk manusia.
Tak penting apa kita masih punya ekor
Pun kita tak peduli
Andai tak jadi dewa atau filsafat.
Cukup antara kita saling mencinta."
Kera-kera itu saling bertutur waktu ajojing dan berjoget
Dan membicarakan cinta dengan bahasa ekornya
Mirip bahasa orang bisu dan tuli.
Sebaliknya
Laki-laki dan perempuan sekarang
Selalu berujar,
"Kita tak pernah menemukan cinta.
Kita tak percaya pada cinta."
Ini karena mereka tak punya ekor
Hingga jiwa kosong mereka gentayangan
Dalam kabut ketidaktulusan.
Penerjemah: Abdul Hadi W.M.