Pada Tiap Benda Yang Kuraih
Pada tiap benda yang kuraih
hadir kilau dari kilaumu,
tapi seketika benda itu, juga tanganku,
menjelma benda baru, risih, nyaris hina,
namanya memiliki. Aku pun terpana.
O betapa semua, yang b'lum aku pegang,
suci dan ringan di dalam pandang.
Meski menggoda tuk dimiliki,
belumlah ia jadi milik. B'lum ternodai
perbuatanku. Oleh salah tafsirku. Oleh mauku
agar ingkar dari kodratnya yang dulu.
la masih murni,
memurnikan wajahku ini.
Belum terluput, belum usai berubah,
belum menjadi benda penyanggah.
Termangu aku berdiri, di hadapan keindahan
Kebukanmilikan.
Natal 1914
Penerjemah: Agus R. Sardjono & Berthold Damshauser.