Ooka Makoto
PULAU KARANG
1
Di cakrawala yang terbuat dari bibir berciuman rapat
Dalam kata-kata yang membara di tapak-tapak tangan
kita yang berceruk
Jauh di dasar kawah antara dua tubuh kita
Diam-diam kita kubur
Kembar Siam jiwa kita
Di mana hidup dan mati saling berpelukan
Di bawah udara bulan Oktober yang tenang
Denyut nadi kehidupan bertukar jadi kulit lembut
Danau kematian
Dan setiap orang menjelma
Malam
Yang di dalam hatinya membawa cermin
O Matahari
Bola lampu kami yang berpijar-pijar
Kaucabik layar langit kami
2
Burung!
Bom jantung yang meledak
Noda musim gugur yang menerobos atap angin
Pohon!
Kau rambut yang terbakar di lubuk bumi
Kaucairkan jari-jemari pencinta
Kota!
Adalah meja penuh sisa makanan dewa-dewa
Kini ia hilang dan senyap.
Lalu orang-orang tenggelam
Dalam terowongan kelam sungai tidur
Melepaskan diri seperti kelopak-kelopak kembang
Namun aku tetap sebuah pulau
Jika matahari menerobos hutan kulit kerangku
Aku menjelma pulau karang yang mengabur
Sebuah gunung cinta yang penuh buncahan buih
-Penerjemah: Abdul Hadi WM
PULAU KARANG
1
Di cakrawala yang terbuat dari bibir berciuman rapat
Dalam kata-kata yang membara di tapak-tapak tangan
kita yang berceruk
Jauh di dasar kawah antara dua tubuh kita
Diam-diam kita kubur
Kembar Siam jiwa kita
Di mana hidup dan mati saling berpelukan
Di bawah udara bulan Oktober yang tenang
Denyut nadi kehidupan bertukar jadi kulit lembut
Danau kematian
Dan setiap orang menjelma
Malam
Yang di dalam hatinya membawa cermin
O Matahari
Bola lampu kami yang berpijar-pijar
Kaucabik layar langit kami
2
Burung!
Bom jantung yang meledak
Noda musim gugur yang menerobos atap angin
Pohon!
Kau rambut yang terbakar di lubuk bumi
Kaucairkan jari-jemari pencinta
Kota!
Adalah meja penuh sisa makanan dewa-dewa
Kini ia hilang dan senyap.
Lalu orang-orang tenggelam
Dalam terowongan kelam sungai tidur
Melepaskan diri seperti kelopak-kelopak kembang
Namun aku tetap sebuah pulau
Jika matahari menerobos hutan kulit kerangku
Aku menjelma pulau karang yang mengabur
Sebuah gunung cinta yang penuh buncahan buih
-Penerjemah: Abdul Hadi WM