Matsuo Basho
Sepuluh Haiku
I
Berlimpahan restunya
dalam jiwa —
bunga-bunga kersa
II
Di ranting kering
gagak menapak —
senja limbur musim gugur
1II
Kolam tua
katak terjun — dan suara
plung! bergema
IV
Seraut laut, betapa resahnya
dan. atas pulau Sado
Bimasakti menggeliat bercahya
V
Kampung sepi, tanpa bunyi
genta! — O, apa kerja mereka
di senja hari musim semi?
VI
Setengahnya dengan tongkat berjalan
dan sudah beruban — seluruh keluarga
ziarah ke makam!
VII
Malam membenam
meliput laut — dan hingar itik liar
memutih mengelam
VIII
Sekilau kilat
ke dalam kelam mengelana
selengking jerit bangau malam
IX
Sejuknya, dan senyap:
ujung bulan perbani
diatas Bukit Hitam Sayap
X
Rerumput musim panas bertunas nyata
Dari mimpi-mimpi jelita perjurit perkasa
tersisa nyalanya
Sepuluh Haiku
I
Berlimpahan restunya
dalam jiwa —
bunga-bunga kersa
II
Di ranting kering
gagak menapak —
senja limbur musim gugur
1II
Kolam tua
katak terjun — dan suara
plung! bergema
IV
Seraut laut, betapa resahnya
dan. atas pulau Sado
Bimasakti menggeliat bercahya
V
Kampung sepi, tanpa bunyi
genta! — O, apa kerja mereka
di senja hari musim semi?
VI
Setengahnya dengan tongkat berjalan
dan sudah beruban — seluruh keluarga
ziarah ke makam!
VII
Malam membenam
meliput laut — dan hingar itik liar
memutih mengelam
VIII
Sekilau kilat
ke dalam kelam mengelana
selengking jerit bangau malam
IX
Sejuknya, dan senyap:
ujung bulan perbani
diatas Bukit Hitam Sayap
X
Rerumput musim panas bertunas nyata
Dari mimpi-mimpi jelita perjurit perkasa
tersisa nyalanya
-Penerjemah: Horison (XXV 7771 1990) dari Terasury of Asian Literature by John D. Yohannan dan Bamboo Broom by H.G. Henderson