BLANTERVIO103

Segelas Puisi - Jayanta Mahapatra

Segelas Puisi - Jayanta Mahapatra
9/23/2019
Jayanta Mahapatra
Segelas Puisi
Segelas Puisi - Jayanta Mahapatra

Segala puisi yang ada di dunia
tampaknya bangkit dari abu.
Abu tegak di antara kita
dan merangkul pundak kita.
la menyebabkan dunia begitu kosong-sepi.
Sebab tak ada yang bagai abu
yang mengingatkan kita betapa sedikit yang bisa kita
ucapkan.

Sebab puisi tak harus melantangkan suaranya
Bagai kematian ayahku,
puisi hanya setahun di jalan,
menyangga hari yang terlampau berat bagi kita.
Apa pun yang diperankan abu,
puisi sekedar ingin tahu apa sebenarnya
perang, atau senjakala, barangkali suatu kejahatan
luar biasa.

Puisi, bisikku,
menyaksikan citra dua puluh empat tubuh ditembak:
kejahatan mereka adalah bahwa mereka sekadar menggali
Aku bisa memahami kejahatan cinta.
Orang yang hidup dalam abu mengetahui bagaimana
menjadi tua dengan anggun, menyimpan semangat
yang telah mereka kumpulkan dari sisa bara derita.

Puisikah yang senantiasa
menghela orang ke arah api di kejauhan itu?

Itu menyebabkan hari tiba-tiba terasa dingin.
Mungkin itu tatapan almarhum maharani
dari kekuasaan teror.
Dan abu meliuk dan berputar dalam tarian
bagaikan gagak-gagak di langit yang mengagumkan.


-Penerjemah: Sapardi Djoko Damono

MARI BERBAGI:
Editor

TAMBAHKAN KOMENTAR

5700840368070671462