ALIANZA
Dari debu sekejap mata, jatuh ke bumi,
atau daun-daun bisu, mengubur dirinya sendiri.
Dari logam yang suram, kekosongan yang lahir kembali
hari yang lepas, mati bergegas.
Dalam tangan yang terulur, silau ratusan kupu-kupu,
melayang dalam kibasan sayap cahaya tak bertepi.
Engkaulah penjaga cahaya bintang itu, dikeping-keping
matahari yang terlambat menghempaskan diri ke atas menara menara gereja.
Warna-warna terburai, searah terbang ratusan lebah,
penjelmaanmu terputus sebab nyala api berjilatan
sebelum dan hari-hari sesudahnya, kulitnya keemasan.
Hari-hari meluncur rahasia
namun jatuh dalam perangkap: sinaran suaramu.
Wahai perempuan dari rumah cinta --- dalam tidurmu
kugali berpuluh mimpi, harapanku yang tersembunyi.
Tubuhmu yang tersipu, memanjang bagai sulur
di luar ukuran-ukuran bumi,
melampaui panasnya hari-hari putih di angkasa,
beku karena kematian pelan-pelan dan rangsangan cuaca,
pahamu membakar dan ciumanmu menyelasar
bagai burung layang-layang awal musim panas dalam mimpiku.
Waktu barangkali airmatamu yang menangisi kerutan
usia di keningku -
gelombang menyiksa dirinya sendiri sampai mati:
tariannya lengas, jatuh, luruh.
Penerjemah: Cecep Syamsul Hari
