Dai Wang Shu
SEPI
Rumput liar di kebun meliuk makin subur,
menitipkan akarnya pada telapak masa laluku.
Selendangkan pakaian warna remaja pada mereka:
Betah berdiam diri di bawah bintang lenyap terhapus sudah.
Hari hari terus berlalu, sepi tinggal abadi,
menitipkan sukma pada rumput liar meliuk subur.
Seperti juga roh yang kasihan itu,
telah tumbuh setinggi aku.
Kini aku tak lagi pergi ke kebun,
sepi telah setinggi aku:
Malam aku duduk mendengar angin, siang tidur mendengar hujan,
menjadi sadar betapa bulan tak sempurna, betapa langit tua.
1937
Penerjemah: Soeria Disastra