Engkau menjauhkan diri dariku, wahai sang waktu.
Pukulan sayapmu merajam luka pada diriku.
Namun, apa gerangan gunanya suaraku?
bagaimana dengan malamku? dengan siangku?
Aku tak punya kekasih, tiada rumah,
dan kampung halaman pun tidak.
Segala hal ke haribaannya aku mengabdi
menjadi kaya dan membuatku sendiri sengsara.
Musim dingin 1905/06, Meudon
Penerjemah: Berthold Damshauser & Agus R. Sardjono