Kesenyapan!
Kesenyapan! Kuhunjamkan duri ke jantungmu,
sebab mawar, sang mawar
terpaku di cermin bersama bayangan, ia berdarah!
la mulai berdarah saat kita baurkan Ya dan Tidak,
saat kita
menyesapnya,
karena gelas yang melenting dari meja pecah gemerincing:
dentangkan malam menggulita lebih lama dari kita.
Kita pun rakus menjilatinya:
empedu rasanya,
namun berbusa bagai anggur --
Kukuntit kilau matamu,
dan lidah mengigaukan rasa manis ...
(Mengigau, tak putus mengigau.)
Kesenyapan! Duri kian menghunjam jantungmu:
bersekutu dengan mawar.
Penerjemah: Agus R. Sardjono & Berthold Damshauser