BLANTERVIO103

Park Dujin (1916-1998)

Park Dujin (1916-1998)
8/22/2020
Park Dujin (1916-1998) 

Publikasi karya-karya utamanya yang terentang sepanjang hampir setengah abad membuat Park Dujin merupakan salah satu penyair yang paling produktif dan paling termasyhur dalam literatur Korea modern. Seperti terlihat dalam buku koleksi pertama puisinya, The Blue Deer Anthology (Cheongnokjip, 1946), hasil kerja bareng dia dengan Park Mokwol dan Cho Jihun, puisi Park sangat sering mengambil alam sebagai tema. Lewat bait-baitnya yang menggambarkan indahnya padang rumput yang hijau, burung-burung yang berkicau riang, kijang-kijang yang bermain kegirangan, matahari yang mulai terbenam dengan indahnya, penyair ini sering dilihat oleh para kritikus sebagai penghadiran isu-isu sosial dan politik dengan gaya kreatifnya sendiri. 

Menurut salah seorang kritikus,"A Fragrant Hill" (HyangHyeon), karya puisi dia yang pertama kali terbit, memakai imaji-imaji semacam ini untuk meramalkan pembebasan Korea dari penjajahan Jepang. 'Hidup berdampingan secara damai antara binatang-binatang buas dan jinak serta tumbuhan, dalam “HyangHyeon", misalnya, dapat ditafsirkan sebagai tetap hadirnya 'kekuatan laten bangsa Korea,' den- gan itu dilambangkan bahwa 'gairah kreatif masyarakat' tak pernah mati. Karena kekhasan peran simbol-simbol alam dalam puisi-puisinya, maka kualitas lirik syair-syairnya jauh dari kesan romantis seperti penyair Korea lainnya. Peranan alam dalam puisi-puisi Park Dujin merupakan sebuah katalis untuk memahami dunia manusia, dan bukan tujuan dalam dirinya sendiri. 

Park Dujin lahir pada Maret 1916 di Anseong, Gyeonggi-do. Lewat suksesnya publikasi puisinya "Hyanghyeon Ridge" (Hyanghyeon) dan "In Praise of a Graveyard" (Myojisong) dalam Jurnal Composition (Munjang) tahun 1939, Park membuat debutnya. Menyusul pembebasan Korea dari pendudukan Jepang, Park, bersama Kim Dongri, Cho Yeonhyeon, dan Seo Jeongju, ikut dalam pembentukan the Korean Young Writers' Association. Sepanjang hidupnya, Park juga mengabdi sebagai profesor di Ewha Womans, Yonsei, Korea, dan Woosuk Universities, juga di Chugye University untuk bidang Seni dan Budaya. 

Penghargaan yang pernah diterimanya, antara lain:The Asian Liberty Literature Prize (1956), The Seoul City Cultural Award (1962), The Samil Culture Award, 1970, dan The Korea Council Award (1976). Park Dujin, yang kadang menulis dengan nama pena "Hyesan,' meninggal pada tanggal 16 September 1998. 

Penerjemah: Chung Yong Rim
MARI BERBAGI:
Editor

TAMBAHKAN KOMENTAR

5700840368070671462