Laki-Laki Di Taman
Sangka kami margasatwa telah pandai kembali
bicara. Ternyata kembali berantakan dia.
Dia duduk di kursi di taman, kami mesti
menyuapinya, kacang dan bir. Kami sayang
padanya, tapi hidup kita bersama telah gagal
selama kami saling kenal ia sudah sibuk
menggali mayat dari kubur, tapi betapa baik dan manisnya
mereka, itulah semakin sering kami dengar.
Akhirnya pulih kembali ingatannya, semua
ternyata baik jadinya, ia tertawa gembira
seperti anak kecil, kami tidak tega
mengamatinya, begitu belia namun begitu tua.
Dan seperti anjing-anjing melolong ditinggal
majikan, kami pun melolong, ketika ia pergi
mencari petualangan baru.
Penerjemah: Abdul Hadi W.M.