Tom W. Shapcott
Codot
Perempuan itu berguling-guling sendiri di ranjang lebar:
kapan, bangsat, kapan mobilnya membungkuk
masuk gerbang rumah mereka dan menggilas sebutir batu
pertanda kehadirannya?
Hidup perempuan itu telah menjadi kode
bunyi, jalinan kepastian
dan jalan buntu. Ia berusaha tenang dan tegak. Tak guna,
setiap menit gemuruh oleh sunyi yang keliru, suara keliru
di urat kegelisahannya yang
kaku.
kapan, bangsat, kapan mobilnya membungkuk
masuk gerbang rumah mereka dan menggilas sebutir batu
pertanda kehadirannya?
Hidup perempuan itu telah menjadi kode
bunyi, jalinan kepastian
dan jalan buntu. Ia berusaha tenang dan tegak. Tak guna,
setiap menit gemuruh oleh sunyi yang keliru, suara keliru
di urat kegelisahannya yang
kaku.
Dan tetap saja ia menanti, tegang menyimak, dan mendengar
di pohon pepaya yang tumbuh melebat di luar
codot menyerbu berputar-putar mengepakkan sayap dan
hinggap
menghirup udara segar, mencengkeram buruannya
yang pasrah, buah terlantar yang segar,
merobek kulitnya yang tipis, dan menyantapnya.
di pohon pepaya yang tumbuh melebat di luar
codot menyerbu berputar-putar mengepakkan sayap dan
hinggap
menghirup udara segar, mencengkeram buruannya
yang pasrah, buah terlantar yang segar,
merobek kulitnya yang tipis, dan menyantapnya.
Penerjemah: Sapardi Djoko Damono
