BLANTERVIO103

Tukang Arang - Bai Juyi

Tukang Arang - Bai Juyi
3/12/2020
Bai Juyi (772-846), 
Tukang Arang

Tukang arang, menebang pohon dan membakar arang
di bukit selatan.
Mukanya kumuh dicoreng asap dan debu beterbangan,
Pelipisnya beruban dan jarinya penuh daki hitam.
Untuk apa tukang arang perlu mendapatkan uang?
Sekadar untuk pembeli sandang dan pangan.
Kasihan berpakaian tipis dan buruk,
Takut arang tak laku ia malah mengharap udara sejuk.
Semalam salju di luar kota sudah setinggi lutut,
Subuh-subuh gerobak arang sudah meluncur di jalan air beku.
Ketika hari meninggi lembu letih dan ia pun lapar sekali,
Beristirahat sebentar di lumpur tanah sebelah selatan kota.
Siapakah dua orang itu kebas-kebus datang dengan berkuda?
Pesuruh istana berpakaian kuning sudah tampak di muka.
Tangannya menggenggam surat titah dari baginda,
Segera palingkan gerobak arang menuju ke utara.
Arang segerobak, berat ribuan kati,
Perintah pesuruh istana mana berani ia bantahi.
Kain kasa setengah gulung dan sutera tipis sepuluh kaki,
Diikatkan pada kepala lembu sebagai pengganti rugi.

-Penerjemah: Prof. Liang Liji
MARI BERBAGI:
Editor

TAMBAHKAN KOMENTAR

5700840368070671462