Melankolia
Jiwaku bagai seorang belia.
Harus berumah pada manusia,
Harus punya bunga dan nada biola,
Sepanjang surya pancarkan cahaya.
Namun di malam, dalam ngeri
la mesti kembara, tanpa arah, sendiri,
Saat badai mengamuk dan hujan deras,
Segala gemetar, segala memelas.
Dan aku mesti menyimak sang malam
Yang terbang merayau kota-kota,
Tertawa putus asa di belakang awan
Berayun-ayun dalam nada gila,
Segala yang di siang ramah menawan
Menyirna dalam siksa, luka dan gulita.
(1910)
Penerjemah: Berthold Damshauser & Agus R. Sarjono