BLANTERVIO103

Hermann Hesse (1877 - 1962)

Hermann Hesse (1877 - 1962)
3/29/2020
Hermann Hesse (1877 - 1962)


SASTRADUNIA.COM | Hermann Hesse lahir 4 Juli 1877 di Calw, Jerman sebagai anak kedua seorang misionaris protestan Johannes Hesse dan isterinya Marie. Setamat sekolah menengah pertama, Hesse memasuki lembaga pendidikan teologi protestan di biara Maulbronn. Namun pada bulan Maret 1892, ia melarikan diri dari lembaga tersebut dan mengatakan: "Saya ingin menjadi sastrawan atau tidak menjadi apa-apa."

Kemudian, Hesse memasuki sekolah menengah atas di Bad Canstatt. Selanjutnya, memasuki pendidikan kejuruan di bidang mekanika. Di mana dia mulai menulis karya sastra. Minatnya pada sastra kian besar saat dia menempuh pendidikan kejuruan di bidang perbukuan di sebuah toko buku di Tübingen.

Kemudian, Hesse memasuki sekolah menengah atas di Bad Canstatt. Selanjutnya, memasuki pendidikan kejuruan di bidang mekanika. Hesse mulai menulis karya sastra. Di situlah, buku puisi pertamanya terbit berjudul Romantische Lieder tahun 1899.

Hesse sempat berdagang buku antara tahun 1899-1903 di Basel, Swiss. Kemudian dia mengembara ke Itali. Setahun kemudian, novel pertamanya menyusul terbit berjudul Peter Camenzind. Hesse mulai dikenal luas sebagai sastrawan. Saat itulah, dia menikah dengan Maria Bernoulli, seorang fotografer dari Swiss.

Antara tahun 1904-1912, Hesse dan istrinya menetap di desa Gaienhofen dekat danau Bodensee, Jerman Selatan. Hesse bekerja sebagai penulis lepas dan redaktur sastra jurnal budaya dan politik März. Dari pernikahannya, dia dikarunia tiga anak laki-laki, Bruno, Heiner, dan Martin.

Tahun 1911, Hesse mengadakan perjalanan ke Sri Lanka dan Nusantara. Ia berkunjung ke Ipoh, Kuala Lumpur, Johor, Singapura, Palembang, dan Jambi. Dengan perjalanannya itu, ia berharap memperoleh inspirasi spiritual. Namun harapan itu, menurutnya, tidak tercapai. Catatan tentang perjalanan itu terbit pada tahun 1913 berjudul Aus Indien saat Hesse dan keluarganya pindah ke Bern, Swiss.

Saat Perang Dunia I meletus, antara tahun 1914-1919, Hesse mendaftarkan diri sebagai relawan pada tentara kekaisaran Jerman. Karena penglihatannya kurang bagus, ia ditolak sebagai prajurit. la pun giat di sebuah lembaga yang mengurus tahanan perang. Semakin menyadari betapa brutalnya perang, ia melontarkan kritik pedas terhadap aliran sastra patriotis yang saat itu berkembang di Jerman. Hesse pun disebut pengkhianat bangsa oleh kelompok nasional Jerman.

Hesse mengalami krisis jiwa dan menjadi pasien seorang murid ahli psikoanalisa Carl Gustav Jung dan Istrinya mulai menderita skizofrenia. Pengalamannya tersebut kemudian menjadi bahan novelnya yang berjudul Demian (1919) yang ditulis dengan nama Emil Sinclaire. Saat Emil Sinclaire akan dianugerahi hadiah sastra, publik baru tahu jika novel tersebut adalah karya Hesse. Hesse pun mulai mencoba dunia lain, yakni seni lukis.

Tahun 1919 Hesse meninggalkan keluarganya dan pindah ke Montagnola di daerah pegunungan Tessin, Swiss. Di situ ia hidup sampai akhir dan menulis banyak esai, terutama esai untuk generasi muda di Jerman. Hesse menghimbau untuk memperbarui budaya dan jiwa Jerman guna menghindari perang baru.

Hesse memutuskan menjadi warga negara Swiss dan becerai dengan María Bernoulli pada tahun 1923. Setahun kemudian, dia kembali menikah dengan Ruth Wenger yang bertahan hanya tiga tahun. Beberapa tahun kemudian, Hesse menikah lagi dengan ahli sejarah seni, Ninon Dolbin.

Hesse sempat dipilih sebagai anggota Akademi Kesenian Prusia di Jerman sebelum akhirnya memundurkan diri karena alasan politik. Selama Nazi berkuasa di Jerman, Hesse tidak terjun di bidang politik secara aktif. Namun, dalam surat-surat pribadi dan dalam rangka resensi karya sastra, sangatlah jelas bahwa ia menolak pemerintah dan ideologi Nazi. Banyak seniman anti-Nazi yang melarikan diri dari Jerman ditampung Hesse di rumahnya di Swiss.

Pada tahun 1942 terbit sebuah kumpulan yang memuat seluruh puisi yang ditulis Hesse sampai tahun itu berjudul Die Gedichte. Setahun kemudian terbit novelnya Das Glasperlenspiel, setelah Steppenwolf (1927), Narziß und Goldmund (1930), Siddharta (1922), dan Unterm Rad (1906).

Sejak tahun 1943 kesehatan Hesse memburuk, penglihatan semakin kurang. Ia menjauh dari kegiatan sastra di publik. Hermann Hesse meninggal dunia di Montagnola, Swiss, 9 Agustus 1962.

Penghargaan yang pernah dia raih adalah Goethe Award dari kota Frankfurt, Doktor Kehormatan oleh Universitas Bern, Hadiah Perdamaian dari Lembaga Perbukuan Jerman, dan Nobel Sastra.

MARI BERBAGI:
Editor

TAMBAHKAN KOMENTAR

5700840368070671462