BLANTERVIO103

Di Sebelah Jalan Raya - Les Murray

Di Sebelah Jalan Raya - Les Murray
1/24/2020
Les Murray
Di Sebelah Jalan Raya


Di Permukiman Aborigin, para lelaki tidur
Bermalas-malas di beranda. Para perempuan duduk di
ruang-ruang remang
Sambil minum air gendi, menisik cita murahan.

Di sekolah yang berdinding papan, murid-murid memperhatikan gurunya
Dan memimpikan es krim, asap bensin dan pantai
Tanpa topi di terik matahari, Jess Gila perempuan itu berjalan-jalan
Lewat lapangan kuda yang menggelombang, sambil bercakap kepada matahari.

Di Permukiman yang terlena itu, anak-anak berdarah campuran
Berambut kotor merangkak-rangkak di kolong rumah,
Menyusuri balok mainan, sementara di semak-semak, 
di suatu tempat tersembunyi
Yang panas terik, sekelompok pemuda bercakap-cakap lirih,
Lagi-lagi tak masuk kerja, minum-minum dan main kartu.

Jess Gila berdiri diam, sekali lagi diterjang khayalan-khayalan.
Dalam daerah Penampungan, rumah-rumah mengelupas catnya.

Di luar, di jalan raya, mobil-mobil meluncur bagai peluru kendali
Melintas sambil melempar pandang. Di kejauhan sana
Seorang anak umur lima tahun yang ngabur, menangis bersama
Enam anak kulit putih kencing di aspal.
Sambil menampel-nampel lalat, Jess Gila terhuyung pulang.

Bunga-bunga layu di tanah liat dan tak disiram air
Pemuda-remuda Permukiman, sambil memasang kancing
tembaga dan bintang
Krom pada jaket mereka, berembuk untuk pergi
Ke pantai, atau naik mobil ke Oueensland.
Ya, ayohlah. Apa? ke pantai? Nggak mau. Oueensland saja.

Dekat gedung Permukiman, Jess Gila duduk
di rumput kering merenungi sepatunya.
Permukiman doyan daging kalengan dan kentang rebus,
Minum teh, mengunyah roti dan selai, menatap dinding.

Separu hari telah berlalu. "Aku tadi mimpi,” —
Kata Jess perempuan tua yang gila itu kepada dirinya sendiri, 
“mobil-mobil meluncur ke arahku bagai berondongan batu, 
Menghancurkanku berkeping-keping.”

-Penerjemah: Sapardi Djoko Damono

MARI BERBAGI:
Editor

TAMBAHKAN KOMENTAR

5700840368070671462