SASTRADUNIA.COM | Li Bai (701-762), salah seorang penyair terbesar pada zaman Dinasti Tang, ketenarannya setara dengan Du Fu. Kampung leluhurnya di Kabupaten Tai-an Provinsi Ganshu. Semenjak kecil sudah memperlihatkan bakatnya yang cemerlang.
Pada usia 25 tahun mulai mengembara ke berbagai tempat, namanya semakin masyhur, namun kariernya di lapangan birokrasi banyak mengalami kekandasan, bakatnya tidak dapat dikembangkan, hidupnya di hari tua sangat melarat dan sengsara, akhirnya meninggal di DangTu.
Karya puisinya yang diturunkan sebanyak 900 buah lebih, memiliki gaya yang lemah-lembut dan lugas bebas, kaya dengan imajinasi yang unik dan fantastik, sarat dengan unsur romantis dan daya tarik artistik. Karena suka minum arak, ia digelari dewa arak, dan karena bakat seni sastranya yang luar biasa ia dipuji sebagai "Dewa hukuman yang diturunkan ke bumi"
