
Seamus Heaney
SETEGUK AIR
Perempuan itu datang setiap pagi untuk menimba air
Seperti kelelawar tua yang mengagetkan ladang:
Pompa air terbatuk, ember bergemericik
Dan mulai tenang setelah terisi air.
Aku telah mengenalnya. Kukenang
Kelabu roknya, pola bintik-bintik putih
pada embernya, dan getaran suaranya yang getas
Seperti pegangan pompa
Malam-malam ketika purnama meninggi di atas dinding
rumahnya, sinar bulan itu terjatuh kembali menerpa jendela rumahnya
dan membayang di permukaan segelas air di atas meja.
Di mana aku telah masuk untuk meneguknya lagi, untuk kembali
belajar percaya pada peringatan di atas cangkirnya,
Ingatlah Yang Memberi memudar pada bibir ini.
1979
Penerjemah: Agus R. Sardjono & Nikmah Sardjono