Jules Supervielle
RAMALAN
Satu waktu Bumi hanyalah
Ruang buta yang berputar
Mengacaukan siang dan malam.
Di bawah langit Andes yang membentang
Tak ada lagi gunung-gemunung
Bahkan secercah lembah.
Dari semua rumah dunia
Hanya tinggal sepenggal balkon
Dan dari bulatan atlas dunia
Tersisa duka tanpa lelangit.
Dari almarhum lautan Atlantik
Rasa asin di udara sedikit,
Seekor ikan terbang ajaib
Tak tahu apa-apa tentang laut.
Dari kereta model satu sembilan nol lima
(Empat roda tanpa jalan !)
Tiga gadis sejaman
Tinggal dalam keadaan uap
Liwat pintu mata menatap
Mengira Paris begitu dekat
Dan hanya ngambung bau langit
Yang bakal mencekik sesak.
Di tempat hutan dulu
Meninggi siut burung, namun
Menentukan letaknya, menyenanginya
Serta mengupingnya, seorangpun tak mampu
Kecuali Tuhan, Ia mendengarnya
Sambil berkata: "Ah, seekor puter!"
RAMALAN
Satu waktu Bumi hanyalah
Ruang buta yang berputar
Mengacaukan siang dan malam.
Di bawah langit Andes yang membentang
Tak ada lagi gunung-gemunung
Bahkan secercah lembah.
Dari semua rumah dunia
Hanya tinggal sepenggal balkon
Dan dari bulatan atlas dunia
Tersisa duka tanpa lelangit.
Dari almarhum lautan Atlantik
Rasa asin di udara sedikit,
Seekor ikan terbang ajaib
Tak tahu apa-apa tentang laut.
Dari kereta model satu sembilan nol lima
(Empat roda tanpa jalan !)
Tiga gadis sejaman
Tinggal dalam keadaan uap
Liwat pintu mata menatap
Mengira Paris begitu dekat
Dan hanya ngambung bau langit
Yang bakal mencekik sesak.
Di tempat hutan dulu
Meninggi siut burung, namun
Menentukan letaknya, menyenanginya
Serta mengupingnya, seorangpun tak mampu
Kecuali Tuhan, Ia mendengarnya
Sambil berkata: "Ah, seekor puter!"
