Perahu Kertas
-Untuk bunda
Aku tidak pernah mau membuang sia-sia secarik kertas,
selalu disimpan, disimpan,
dilipat jadi satu dan satu lagi perahu kecil,
dilempar dan dilepas dari kapal ke laut.
Ada yang tertiup angin langit berputar sampai ke jendela kapal,
ada yang basah tersiram ombak, merapat pada kapal.
Aku tidak putus asa terus melipat setiap hari,
selalu berharap ada sebuah melaju ke tempat yang aku inginkan dia pergi.
Ibu, bila engkau melihat dalam mimpi sebuah perahu putih yang kecil,
jangan kaget ia memasuki mimpi begitu saja.
Ini dilipat anak perempuanmu sambil berairmata,
seribu gunung dan sungai, memintanya membawa pulang cinta dan dukanya
27 Agustus 1923
-Penerjemah: Soeria Disastra