Horikawa Masami
OMBAK
Mulutku di mulutmu kini
mulutmu di mulutku
Pucuk dawai-dawai
yang muncul dengan warna putih angin laut
akan patah dua
sepanjang lunas-lunas kilat
Seraya memahat dirinya angin mengitari dunia
terbang dan jatuh
Mulutku di mulutmu kini
Mulutmu di mulutku
Juga kerumunan ikan lumba-lumba
yang berhamburan menyanyi alegro
tak bisa lalu di sini
menceburkan fragmen-fragmen zamrudnya
Air dan langit bertarung
saling merampas, saling menyerahkan diri
Mulutku di mulutmu kini
'mulutmu di mulutku Akankah kutinggalkan
seberkas cahaya di laut utara
ataukah akan kita tolak mawar
yang menyamar sebagai debu
yang lengket di bahumu
inci demi inci hidangan besar laut bergerak
menjuntai dari sebutir bintang
Mulutmu di mulutku kini
mulutku di mulutmu Ketika nyala api
terterobos alunan pohon menjulangdd dedd
racun mengalir dari cakrawala
dan seekor ikan paus terjilat api
Setangkai jari
mendiamkan teratai, lalu menyingkapnya
Mulutku di mulutmu kini
mulutmu di mulutku Seperti langit baru
tersembul dari kembang kaktus
ajal mencipta kembali kita, dalam sekejap
merubah kita jadi benda hijau mengering yang menguap
Ah ... sebuah kapal membeku dalam alkohol
Mulutku di mulutmu kini
mulutmu di mulutku Ketika ikan air mani
hanyut di samping lidah
waktu mulai mengalir
antara laut dalam dan puncak gunung
Kita hidup dan mati tergantung pada wujud waktu
yang sekejap
Kita akan bikin buaian
yang diikat pada kecemasan
Mulutmu di mulutku kini
Mulutku di mulutmu Kemudian
hidup lain mungkin mulai berkobar
pada kanvas kosong
tangkas, mandiri, mengejutkan
Berubah berubah berubah
OMBAK
Mulutku di mulutmu kini
mulutmu di mulutku
Pucuk dawai-dawai
yang muncul dengan warna putih angin laut
akan patah dua
sepanjang lunas-lunas kilat
Seraya memahat dirinya angin mengitari dunia
terbang dan jatuh
Mulutku di mulutmu kini
Mulutmu di mulutku
Juga kerumunan ikan lumba-lumba
yang berhamburan menyanyi alegro
tak bisa lalu di sini
menceburkan fragmen-fragmen zamrudnya
Air dan langit bertarung
saling merampas, saling menyerahkan diri
Mulutku di mulutmu kini
'mulutmu di mulutku Akankah kutinggalkan
seberkas cahaya di laut utara
ataukah akan kita tolak mawar
yang menyamar sebagai debu
yang lengket di bahumu
inci demi inci hidangan besar laut bergerak
menjuntai dari sebutir bintang
Mulutmu di mulutku kini
mulutku di mulutmu Ketika nyala api
terterobos alunan pohon menjulangdd dedd
racun mengalir dari cakrawala
dan seekor ikan paus terjilat api
Setangkai jari
mendiamkan teratai, lalu menyingkapnya
Mulutku di mulutmu kini
mulutmu di mulutku Seperti langit baru
tersembul dari kembang kaktus
ajal mencipta kembali kita, dalam sekejap
merubah kita jadi benda hijau mengering yang menguap
Ah ... sebuah kapal membeku dalam alkohol
Mulutku di mulutmu kini
mulutmu di mulutku Ketika ikan air mani
hanyut di samping lidah
waktu mulai mengalir
antara laut dalam dan puncak gunung
Kita hidup dan mati tergantung pada wujud waktu
yang sekejap
Kita akan bikin buaian
yang diikat pada kecemasan
Mulutmu di mulutku kini
Mulutku di mulutmu Kemudian
hidup lain mungkin mulai berkobar
pada kanvas kosong
tangkas, mandiri, mengejutkan
Berubah berubah berubah
-Penerjemah: Abdul Hadi WM