Giovanni Pascoli
POHON TUMBANG
Di mana dulu bayangnya, di sana pohon terlentang,
tumbang; tidak lagi menjuang topan dan badai.
Orang berkata: Lihat, ia megah dulunya, memang!
Di sana-sini mengumbai dari puncaknya: sisa
sarang mungil buatan burung di musim semi.
Khalayak berkata: Lihat, begitu rajin usahanya!
Setiap orang memuji dan mengapak. Tiba senja,
semua pulang, sarat oleh beban beratnya.
Dan di udara suatu jerit . .. keluh seekor merbah:
ia mencari sarang . . . tak lagi ia jumpa.
POHON TUMBANG
Di mana dulu bayangnya, di sana pohon terlentang,
tumbang; tidak lagi menjuang topan dan badai.
Orang berkata: Lihat, ia megah dulunya, memang!
Di sana-sini mengumbai dari puncaknya: sisa
sarang mungil buatan burung di musim semi.
Khalayak berkata: Lihat, begitu rajin usahanya!
Setiap orang memuji dan mengapak. Tiba senja,
semua pulang, sarat oleh beban beratnya.
Dan di udara suatu jerit . .. keluh seekor merbah:
ia mencari sarang . . . tak lagi ia jumpa.
-Penerjemah: A. Taslim Ali